18 March 2012

Cara Mengajarkan Shalat Pada Anak*

Cara Mengajarkan Shalat Pada Anak*

*diketik ulang oleh Humaira Ummu Abdillah dari Majalah al-Mawaddah, Edisi ke-12 Tahun Ke-2,Rajab 1430 H/ Juli 2009, Rubrik: Yaa Bunayya, Oleh : Ustadz Abdur Rohman al-Buthoni, halaman : 34-36*
Menurut syari’at Islam yang mulia, anak-anak tidak dikenai beban syari’at selagi dia belum baligh. Namun mereka harus dididik dan dilatih sejak masa anak-anak agar menjadi terbiasa melakukan syari’at ketika telah dewasa.Apabila syari’at memerintahkan para orang tua dan wali agar memerintah anak-anak mereka untuk menunaikan sholat, maka wajib bagi orang tua dan para murobbi untuk mengajarkan kepada mereka perihal thoharoh sesuai dengan thoharohnya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, menjelaskan kepada mereka sifat wudhu Nabi shalallahu alaihi wassalam, syarat sah, rukun-rukunnya dan hal-hal yang membatalkannya.
Demikian pula harus mengajarkan tata cara sholat sesuai degan sholat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam karena sabda beliau:
 “ Tunaikanlah sholat seperti kalian melihat aku sholat “.1
 Hendaknya anak diajari teori sekaligus praktiknya dengan diajak memperhatikan tata cara berwudhu dan sholat bapak ibunya atau mengajaknya melakukan sholat dan berdiri di samping orang tuanya untuk mengambil secara langsung tata cara sholat yang benar.
 Ini mengingatkan orang tua, para murobbi dan para guru TK dan SD agar mengajarkan do’a dan dzikir-dzikir dalam wudhu dan sholat sebelum yang lainnya. Hal ini perlu kita perhatikan sebab sebagian guru ada yang lebih mendahulukan do’a dan dzikir yang lain, seperti do’a berpakaian atau yang lainnya, daripada do’a dan dzikir dalam wudhu dan sholat.

Baca selengkapnya....

29 November 2011

Surat Seorang Kakakuntuk AdikTercinta,Hidup di DuniaHanyalahSementara


Kecil, dimanja. Muda, foya-foya.Tua,kaya raya.
Mati,masuk surga.
Inilah bahan candaan anak muda saat ini.
Mungkin ini cuma bercanda. Namun, kadang juga
ada yang punya prinsip hidup seperti ini. Begitu
pula dengan seorang adik. Seorang adik
dinasehati, “Dek, kamu di dunia ini hanya hidup
sementara, jagalah ibadahmu.” Entah mengejek
atau sekedar guyonan, dia menjawab, “Justru itu
kak, kita manfaatkan hidup di dunia sekarang
dengan foya-foya. ”
Sungguh adik yang satu ini jauh dari agama.
Hidayah memang di tangan Allah. Namun
nasehat haruslah terus disampaikan karena dialah
adik satu-satunya yang setiap kakak pasti
menginginkan kebaikan bagi saudaranya
sebagaimana dia pun telah mendapatkan
kebaikan.
Dek … Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah memberi wejangan pada seorang
pemuda, yaitu Ibnu ‘Umar. Berikut sabdanya,
“Hiduplah engkau di dunia seakan-akan engkau
adalah orang asing atau bahkan seorang
pengembara. ” (HR. Bukhari no. 6416)
Adikku, negeri asing dan tempat pengembaraan
yang dimaksudkan di sini adalah dunia,
sedangkan negeri tujuannya adalah akhirat.
Adikku, yang namanya orang asing adalah orang
yang tidak memiliki tempat tinggal dan tempat
berbaring, namun dia dapat mampir sementara
di negeri asing tersebut.
Lalu dalam hadits di atas dimisalkan lagi dengan
pengembara.
Wahai adikku, semoga engkau selalu mendapat
taufik-Nya. Seorang pengembara tidaklah mampir
untuk istirahat di suatu tempat kecuali hanya
sekejap mata. Di kanan kirinya juga akan dijumpai
banyak rintangan, akan melewati lembah, akan
melewati tempat yang membahayakan, akan
melewati teriknya padang pasir dan mungkin
akan bertemu dengan banyak perampok.
Itulah adikku, permisalan yang dibuat oleh nabi
kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hidup di dunia itu
hanya sementara sekali, bahkan akan terasa
hanya sekejap mata.
Renungkan juga hadits ini
Adikku, permisalan yang bagus pula dapat
engkau renungkan dalam hadits berikut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula
mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di
dunia hanyalah seperti pengendara yang
berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu
meninggalkannya. ” (HR. Tirmidzi no. 2551.
Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam
Shohih wa Dho ’if Sunan Abi Daud)
Lihatlah adikku, permisalan yang sangat bagus
dari suri tauladan kita. Hidup di dunia sungguh
sangat singkat. Semoga kita bisa merenungkan
hal ini.
Adikku … Segera kembalilah ke jalan Allah,
ingatlah akhirat di hadapanmu
Semoga hatimu terenyuh dengan nasehat Ali bin
Abi Tholib berikut.
Ali berkata, “(Ketahuilah) dunia itu akan
ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat akan
ditemui di depan. Dunia dan akhirat tersebut
memiliki bawahan. Jadilah budak akhirat dan
janganlah jadi budak dunia. Hari ini (di dunia)
adalah hari beramal dan bukanlah hari
perhitungan. Sedangkan besok (di akhirat) adalah
hari perhitungan dan bukanlah hari beramal lagi.”
Adikku, ingatlah akhiratmu. Ingatlah kematian
dapat menghampirimu setiap saat dan engkau
tidak dapat menghindarinya. Janganlah terlalu
panjang angan-angan. Siapkanlah bekalmu
dengan amal sholeh di dunia sebagai bekalmu
nanti di negeri akhirat. Perbaikilah aqidahmu,
jauhilah syirik, jagalah shalatmu janganlah sampai
bolong, tutuplah auratmu dengan sempurna
janganlah sampai mengumbarnya, dan
berbaktilah pada ortumu dengan baik.
Semoga Allah memberi taufik padamu. Semoga
kita dapat dikumpulkan bersama para nabi,
shidiqin, syuhada, dan sholihin.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Disusun di Pangukan-Sleman, 10 Dzulqo’dah
1429,
saat sore hari ketika Allah menganugerahi berkah
hujan dari langit.
Rujukan :
Fathul Bari, Ibnu Hajar
Ma ’arijul Qobul, Al Hafizh Al Hakami
Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin
Sumber: http://rumaysho.com/belajar-islam/
manajemen-qolbu/249-surat-seorang-kakak-
untuk-adik-tercinta-hidup-di-dunia-hanyalah-
sementara.html

Baca selengkapnya....

Jadilah Pekerja yang Baik,Jangan Mengemis


Islam menganjurkan kita agar mencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan
keluarganya. Firman-Nya:
"Apabila telah sholat, maka bertebaranlah kamu
dimuka bumi, dan carilah karunia Allah." (Qs. al-
Jum'ah: 10)
Bekerja mencari nafkah bukan hanya pekerjaan
menyarakat awam, akan tetapi para Nabi juga
bekerja. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi
melainkan dia menggembala kambing." Lalu ada
sahabat berkata, "Apakah engkau juga?" beliau
menjawab, "Iya, saya menggembala kambing
dengan mendapatkan upah beberapa qiroth
milik ahli Makkah." (HR. Bukhori 3/115)

Baca selengkapnya....

Gereja Terbuat Dari Tulang-Tulang Kaum Muslimin di Republik Cheko

Fakta Mencengangkan - Gereja Terbuat Dari Tulang-Tulang Kaum Muslimin

Terletak sekitar 70 km sebelah timur ibu kota Republik Cheko, terdapat suatu kota yang terkenal dengan bentuk gerejanya yang sangat unik dan terlihat beda dari bentuk gereja pada umumnya.

Gereja kecil ini berusia sekitar 1000 tahun. Tahukah anda ?? Gereja yang satu ini bukanlah terbuat dari kayu, bukan pula terbuat dari batu atau bahan-bahan bangunan lain akan tetapi terbuat dari TULANG-TULANG KAUM MUSLIMIN. Allahu Musta'an.







Gereja ini dibangun pada tahun 1218, kemudian pada tahun 1318 diperbaiki lagi dengan korban sekitar 30.000 orang kaum muslimin dan diperbaiki lagi pada tahun 1511.

Baca selengkapnya....